Get your myspace layouts where I get them, at pYzam.com.
MySpaceLayouts

-->

Sabtu, 21 November 2009

HARI PAHLAWAN

Bangsa kita setiap tahun merayakan Hari Pahlawan pada 10 November. Pada saat itulah kita mengenang jasa para pahlawan yang telah bersedia mengorbankan harta dan nyawanya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Kita memilih 10 November sebagai Hari Pahlawan karena pada tanggal tersebut 61 tahun silam para pejuang kita bertempur mati-matian untuk melawan tentara Inggris di Surabaya.

Saat itu kita hanya mempunyai beberapa pucuk senjata api, selebihnya para pejuang menggunakan bambu runcing. Namun para pejuang kita tak pernah gentar untuk melawan penjajah. Kita masih ingat tokoh yang terkenal pada saat perjuangan itu yakni Bung Tomo yang mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran-siarannya radionya. Ruslan Abdul Gani yang meninggal beberapa waktu lalu, adalah salah seorang pelaku sejarah waktu itu.

Setiap tahun kita mengenang jasa para pahlawan. Namun terasa, mutu peringatan itu menurun dari tahun ke tahun. Kita sudah makin tidak menghayati makna hari pahlawan. Peringatan yang kita lakukan sekarang cenderung bersifat seremonial. Memang kita tidak ikut mengorbankan nyawa seperti para pejuang di Surabaya pada waktu itu.

Tugas kita saat ini adalah memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zaman. Saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, rakyat telah mengorbankan nyawanya. Kita wajib menundukkan kepala untuk mengenang jasa-jasa mereka. Karena itulah kita merayakan Hari Pahlawan setiap 10 November.

SUMPAH PEMUDA


Siapa yang mencederai, yang membelakangi, yang melecehkan komitmen Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu, mes-tinya berhitung bahwa mereka akan berhadapan dengan pemuda dan rakyat Indonesia secara keseluruhan yang akan merasa kedaulatan dan kehormatan-nya serasa dilukai”.
Suatu gagasan luar biasa juga dibentangkannya. Dikemukakannya bahwa jika ditelusuri secara cermat kelahiran bangsa Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, sesungguhnya dia dibangun atas dasar konsepsi SARA, yaitu dari bangunan keragaman suku, bangsa, agama dan warna kulit pemuda Indonesia dari berbagai daerah-daerahlah yang mendeklarsikan Sumpah Pemuda untuk menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Tetapi dipertanyakannya, justru kenapa SARA saat ini yang kemudian berbalik menjadi ancaman konflik antar masyarakat, yang hampir saja memperok-porandakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia?
***
Kegamangan Almarhum Husni Djamaluddin yang dikenal memiliki sumber-sumber pemikiran orisinil atas kedalaman perenungan yang dikaruniahkan Tuhan kepadanya, di saat-saat melanjutkan perjuangan yang tertatih-tatih untuk --- tidak sabar lagi, segera sekarang saja! --- pembentukan Propinsi Sulawesi Barat. Dikegamangannya dikatakan bahwa kenapa untuk membentuk suatu wilayah pemerintahan propinsi saja, kita mesti dan harus bekerja keras seperti ini, harus dengan semangat “perjuangan” (sebaimana dicontohkannya penamaan yang digunakan Komite “Perjuangan” Pembentukan Propinsi Sulbar), seperti saja ketika kita berjuang dalam pencapaian kemerdekaan Indonesia.
Bukankah bangsa Indonesia katanya sudah sekian puluhan tahun telah men-capai kemerdekaannya, dan tidak ada golongan kolonialis di bangsa Indonesia yang harus di lawan. Apa juga toh salah katanya, “Mendirikan Propinsi Sulawesi Barat, bukanlah bermaksud memisahkan orang-orang Indonesia yang bersuku Mandar, dari Saudaranya yang ber-KTP R.I., orang-orang Mandar adalah juga orang Indonesia, tetap ber-KTP R.I.”, ungkapnya pada saat Kongres Rakyat mandar dilaksanakan di Majene pertengahanh 2001.
Kegelisahan tentang nasionalisme keindonesiaan semakin menguat, ketika saya bersama sekolompok anak-anak muda Mandar bermaksud menerbitkan sebuah tabloid khusus untuk mendukung perjuangan pembentukan Propinsi Sulawesi Barat. Sebagai konsultan, Alamarhum secara terbuka mengatakan ketidak-sepakatnya jika tabloid itu dinamai “Mandar Pos”, dengan dalih bahwa lagi-lagi nanti dicurigai sebagai orang-orang yang bergerak atas nama kesukuan, dipandang oleh penguasa sebagai bagian dari kaum separatis yang akan melakukan “pemberontakan” daerah.
Hanya saja Almarhum kemudian bersepakat, ketika saya mencoba memberi argumen, bahwa penamaan “Mandar” untuk tabloid ini bukanlah dalam pengertian suku, tetapi menjadi dari “Nama” dan “Identitas” dimana tabloid ini beredar, serta cakupan pemberitaannya yang mendekatkannya pada segmen pembacanya orangt-orang Mandar. Alamarhum mengangguk-angguk, sedikit agak setuju. Tetapi ketika mencoba memberi argumen dengan logika terbalik, ia tersernyum setuju.
SOEMPAH PEMOEDA

Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Sabtu, 24 Oktober 2009


Selamat untuk Kabupaten Kuantan Singingi yang mendapat penghargaan penghijauan dan konservasi alam Tingkat Nasional dari Mentri Kehutanan MS Kaban. Ini sebuah prestasi bagi Kuantan Singingi dalam hal lingkungan. Lingkungan yang lebih hijau saat ini menjadi harta yang berharga tersendiri bagi dunia.
Kualitas lingkungan yang baik merupakan salah satu modal dasar penting bagi
terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan. Kualitas lingkungan berpengaruh
terhadap kualitas hidup masyarakat lokal, penduduk yang bekerja serta yang
berkunjung ke daerah tersebut. Banyak aktivitas manusia yang memiliki dampak
buruk terhadap kualitas lingkungan karena pengelolaan sampah dan limbah yang
kurang baik, kepedulian masyarakat yang rendah terhadap kebersihan lingkungan,
penggunaan yang semakin meningkat bahan-bahan yang tidak mampu didegradasi
oleh alam serta bahan xenobiotik lain yang berdampak serius terhadap kualitas
lingkungan. Peningkatan jumlah dan penggunaan kendaraan pribadi dan
kendaraan yang tidak laik jalan serta operasi industri yang berpengelolaan buruk
merupakan penyebab penting lain menurunnya kualitas lingkungan. Perencanaan
tata ruang dan wilayah yang tidak mempedulikan kaidah pelestarian lingkungan,
kelemahan birokrasi, penegakan hukum dan kelembagaan juga menjadi faktor
penting yang mempengaruhi kualitas lingkungan.

Sabtu, 17 Oktober 2009

HALAL BI HALAL KELUARGA BESAR SMA PINTAR DI MUSHALLAH BABUSSALAM DESA JAKE

Pada tanggal 9 oktober 2009 kemaren keluarga besar SMA PINTAR Kab.Kuansing mengadakan halal bi halal di mshallah babussalam desa Jake. Walaupun acara ini sedikit terlambat di adakan, namun itu tidak membuat silaturrahmi keluraga besar Sma Pintar renggang. Pada acara ini di undang seorang ustad yang bernama Lasmiadi yang berasal dari kopah. Acara ini berlangsung dengan lancar dari awal sampai lahir. Acara ini di adakan dalam rangka mempererat silaturrahmi keluarga besar Sma Pintar dengan masyarakat Jake.Saya harap acara ini menjadi kebiasaan keluarga besar Sma Pintar.




DIRGAHAYU KABUPATEN KUANTAN SINGINGI YANG KE-10


Pada tanggal 12 oktober 2009 kemarin Kab.Kuantan Singingi telah merayakan hari ulang tahunnya tahunnya yang ke-10. 10 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Sejak kabupaten ini berdiri sampai sekarang kabupaten ini sudah sangat berkembang.
Sekarang kabupaten ini di kepalai oleh H. SUKARMIS. Saat ini kabupaten kuansing sedang mengerjakan dua mega proyek yaitu pembangunan Sport Center dan gedung SMA Pintaryang saat ini baru dalam tahap pembangunan.
Dalam rangka HUT kuantan singingi kemaren diadakan beberapa event, antara lain gerak jalan santai dan lomba-lomba dicabang olah raga (Voly Ball, Takraw, dll) yang diadakan beberapa hari sebelum HUT kuansing.
PAda acara puncaknya 12 oktober 2009 seluruh instansi pemerintahan kabupaten kuansing dan pendidikan di kabupaten kuansing menghadiri upacara-upacara HUT kuantan singingi yang ke-10 di lapangan Limuno.



SELAMAT ULANG TAHHUN YANG KE-10 KUANTAN SINGINGI


Saya harap dimasa yang akan datang nanti kab. Kuansing semakin berkembang dan menjadi kabupaten yang maju dalam segala bidang.


I LOVE YOU FULL KUANTAN SINGINGI

Rabu, 07 Oktober 2009

GEMPA SUMATRA BARAT


Nama : Dhaniel Ridho Winata
Kelas : X 1
GMP : Ronaldo Rozalino S.Sn

Rabu, 30 September 2009 terjadi gempa di Pariaman, Sumatra Barat. Yang berkekuatan 7.6 SR, getarannya terasa sampai ke Singapura.

Pada saat itu kami sedang bermain bola di lapangan depan sekolah SMA PINTAR. Tiba-tiba terasa goncangan yang sangat kuat. dan ternyata itu adalah efek dari gempa yang terjadi di Sumatra Barat tersebut.

Banyak korban yang tertimpa bangunan yang runtuh akibat gempa tersebut. ada yang sampai tiga hari tertimbun reruntuhan, tetapi dia masih hidup. saya sangat sedih melihat banyak korban yang tertimbun gedung-gedung yang runtuh karena gempa sumbar ini.

Jumat, 02 Oktober 2009

PENGALAMAN SAAT LIBURAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SENI

PENGALAMAN SAYA SAAT LIBURAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SENI YANG SANGAT ADALAH PERTAMA KALI NYA SAYA MELIHAT PERTUNJUKAN KUDA LUMPING DI SINGINGI SECARA LANGSUNG KETIKA SAYA PERGI SAMA TEMAN-TEMAN. SENI KUDA LUMPING SANGAT UNIK KARENA DALAM PERTUNJUKANNYA PARA PEMAINNYA KESURUPAN YANG KEMUDIAN MEMAKAN BARA API, BELING ATAU KACA, MEMBUKA SERABUT KELAPA DENGAN GIGI,BERJALAN DI ATAS BELING. TANPA MENYEBABKAN PEMAINNYA LUKA ATAU SAKIT.WALAUPUN SAYA HANYA MENONTONNYA SEBENTAR, NAMUN ITU ADALAH PENGALAMAN SAYA YANG PERTAMA KALINYA MENONTON KUDA LUMPING..
PENGALAMAN SAYA YANG LAINNYA MUNGKIN HANYA PENGALAMAN YANG BIASA-BIASA SAJA SEPERTI MENDENGARKAN MUSIK, MUSIK YANG PALING SUKA SAYA DENGARKAN ADALAH MUSIK POP. HAMPIR SETIAP HARI SAYA MENDENGARKAN MUSIK. MUNGKIN HANYA ITU PENGALAMAN YANG SAYA ALAMI.

Rabu, 30 September 2009

NAMA : DHANIEL RIDHO WINATA
KELAS : X1
SEKOLAH : SMA PINTAR KUANTAN SINGINGI
ART OF CULTURE, MR. RONALDO ROZALINO S.Sn

PENGKLAIMAN OLEH MALAYSIA, INDONESIA PANTAS MARAH ATAU TIDAK?
BAGI PARA PEMBACA SEKALIAN, KITA TAHU BAHWA HUBUNGAN KERJASAMA ANTARA INDONESIA DENGAN MALAYSIA DALAM BERBAGAI BIDANG TERJALIN SANGAT ERAT SELAMA BERTAHUN-TAHUN. BAIK ITU KERJASAMA REGIONAL, BILATERAL, MAUPUN MULTILATERAL (INTERNASIONAL).
NAMUN SEKARANG HUBUNGAN INDONESIA DENGAN MALAYSIA MULAI AGAK BERMASALAH,KARENA MALAYSIA MENGKLAIM ATAU MENGAMBIL SENI BUDAYA KHAS INDONESIA. CONTOHNYA : TARI REOG, TARI PENDET, DAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA DILECEHKAN OLEH BANGSA MALAYSIA DENGAN MENGUBAH SYAIRNYA. SERTA MALAYSIA JUGA MENGAKU BAHWA BEBERAPA PULAU DIINDONESIA ADALAH HAK MILIK MALAYSIA. YAITU PULAU JEMUR, PULAU AMBALAT, PULAU MENTAWAI, YANG MENGAKIBATKAN BANGSA INDONESIA MARAH.
NAMUN KALAU DIPIKIR-PIKIR KITA BANGSA INDONESIA TAK JUGA PANTAS UNTUK MARAH KARENA KITA JUGA SALAH, HARUSNYA KITA MALU MENGAPA KITA TIDAK MEMATENKAN DAN MELESTARIKAN KHAZANAH BUDAYA KITA, BEGITU JUGA DENGAN PULAU-PULAU KITA YANG DIAMBIL OLEH BANGSA MALAYSIA. KITA TIDAK MEMPERHATIKAN WILAYAH TERSEBUT KARENA ALASAN LETAK DAN UKURANNYA YANG TAK BEGITU BESAR DAN AGAK SEDIKIT TERPENCIL, PADAHAL WILAYAH TERSEBUT MEMILIKI POTENSI SUMBER DAYA ALAM YANG TERBILANG BESAR, BELUM LAGI WILAYAH TERSEBUT MEMILIKI DAYA TARIK PESONA ALAMNYA YANG DAPAT DIJADIKAN OBJEK WISATA UNTUK MENAMBAH DEVISA NEGARA KITA.
NAMUN KITA PANTAS MARAH KEPADA BANGSA MALAYSIA ATAS PELECEHAN LAGU KEBANGSAAN NEGARA INDONESIA, NEGARA KITA. LAGU YANG MENGIRINGI SANG SAKA MERAH PUTIH UNTUK BERKIBAR, LAGU KEBANGSAAN PERJUANGAN SEORANG W.R. SOERPRATMAN, LAGU HASIL PERJUANGAN RIBUAN NYAWA YANG MELAYANG DEMI MERDEKA. HATI KITA BAGAI TERCABIK CABIK OLEH KELAKUAN BANGSA MALAYSIA YANG SATU INI DAN INI TIDAK DAPAT KITA MAAFKAN DENGAN BEGITU SAJA. APA MEREKA TIDAK PUNYA PERASAAN? TIDAK JUGA, MEREKA MENGAKU SEBAGAI BANGSA YANG TERDIDIK NAMUN MENGAPA INI TERJADI. APAKAH HARUS PERSAUDARAAN KITA YANG TELAH LAMA DIBANGUN PARA PENDIRI NEGARA HANCUR KARENA PERBUATAN YANG KURANG BERETIKA. SEMOGA JANGAN.
MARILAH KITA DARI KEDUA BELAH PIHAK, TEMUKAN SOLUSI YANG PALING TEPAT DALAM MEANGHADAPI KEMELUT INI. MUNGKIN KITA BISA MELAKUKAN SEDIKIT PERUBAHAN UNTUK BERSAMA DALAM BULAN PENUH AMPUNAN INI. SEMOGA BERAKHIRNYA RAMADHAN INI MAKA BERAKHIR PULALAH PERMASALAHAN INI. SAYA BERHARAP KEDUA PEMIMPIN NEGARA DAPAT BERTINDAK BIJAK DAN MENGEMBALIKAN KEHARMONISAN KEHIDUPAN BERTETANGGA DIANTARA INDONESIA-MALAYSIA. 10 Budaya Indonesia Yang Di Klaim Malaysia
Sungguh sangat Menyakitkan hati bangsa indonesia atas ulah negeri tetangga yang telah banyak meng klaim budaya-budaya indonesia,mengapa negara tetangga tersebut begitu leluasa meng klaim budaya kita?apakah karena kita terlihat begitu lemah??mengutip perkataan bapak jero wacik selaku menteri budaya dan pariwisata sore tadi yang mengatakan bahwa “Kita adalah negara kaya kebudayaan,sedangkan negara tetangga miskin kebudayaan,makanya dia berusaha untuk memiliki sebagian kebudayaan tersebut”..sepertinya kok tenang-tenang saja dan cenderung pasrah begitu saja budaya kita dicomot dan di injak2 oleh negara tetangga.sungguh sangat ironis sekali,padahal yang namanya budaya itu adalah smbol suatu negara,jikalau budaya kita sudah dipermainkan serta di klaim,itu sama saja menginjak2 harga diri bangsa indonesia…dari semua budaya yang di klaim malaysia,saya menulis 10 besar yang telah di klaim ….
1.Batik

Klaim Malaysia atas batik sangat meresahkan perajin batik Indonesia. Bangsa ini harus segera menghapus bayang-bayang yang meresahkan itu agar perajin batik Indonesia di kemudian hari tidak perlu memberi royalti kepada negara lain.
Perajin batik Pekalongan, Romi Oktabirawa, mengatakan hal itu dalam pembentukan Forum Masyarakat Batik Indonesia di Jakarta. Romi mengatakan, generasi batik masa lampau hanya melihat kompetisi antarperajin di dalam negeri. Kini, sudah saatnya perajin batik bersatu, menunjukkan eksistensi bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia.
Untuk melestarikannya, Pemerintah Indonesia akan menominasikan batik Indonesia untuk dikukuhkan oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage).
2.Tari Pendet

Geram dan marah muncul dari masyarakat Indonesia menyikapi klaim kebudayaan yang dilakukan Malaysia. Berbagai aset budaya nasional dalam rentang waktu yang tak begitu lama, diklaim negara tetangga. Pola pengklaimannya pun dilakukan melalui momentum formal kenegaraan. Seperti melalui media promosi ‘Visit Malaysia Year’ yang diselipkan kebudayaan nasional Indonesia.
3.Wayang Kulit
4.Angklung
5.Reog Ponorogo
6.Kuda Lumping
7.Lagu Rasa Sayange
8.Bunga Rafflesia Arnoldi
9.Keris
10.Rendang Padang

Rabu, 05 Agustus 2009

Author: Joe Oj Hale
•21:22
'Jalur' is a kind of long canoe or longboat made from a large timber measuring approximately the length of 25 to 35 meters that rowed by 40 to 55 people.
"Pacu Jalur' is a long canoe or boat racing event which is a tradition of Kuantan Singingi community that have been hereditary since the time of pre-independence of the Republic of Indonesia. Initially, the ‘pacu jalur’ is an event held by the people who lived in the area of Batang Kuantan river known as the Rantau Kuantan area at the time of rice harvest is completed.
In the old days the river of Batang Kuantan play an important role as a medium of transportation, especially to carry the harvest of rice, coconut, rubber by boat or canoe etc. As an expression of excitement the farmers race while, carry rice harvest. After the independence of Republic of Indonesia, ‘Pacu Jalur’ event held on August every year in Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, Indonesia.

'Pacu jalur' adalah acara lomba perahu panjang yang merupakan tradisi masyarakat Kuantan Singingi yang sudah turun temurun semenjak zaman pra kemerdekaan Republik Indonesia. 'Jalur' adalah sejenis perahu panjang (long canoe) yang dibuat dari sebatang kayu besar berukuran panjang kurang lebih 25 sampai 35 meter. Jalur ini di dayung oleh 40 sampai 55 orang pendayung.

Pada awalnya acara pacu jalur ini adalah suatu acara yang diadakan oleh masyarakat yang bermukim di daerah aliran sungai Batang Kuantan yang dikenal dengan sebutan Rantau Kuantan pada saat selesai panen padi. Pada zaman dahulu sungai Batang Kuantan memegang peranan yang sangat penting sebagai media transportasi terutama untuk mengangkut hasil panen padi, kelapa, karet dan lainnya. Sebagai ungkapan kegembiraan karena mendapatkan hasil panen yang berlimpah para petani berlomba sambil mengangkut padi dengan perahu.

Pacu Godok
Lama-kelamaan acara pacu perahu sambil mengangkut padi berkembang menjadi pacu jalur. Pada waktu itu sebagai hadiahnya adalah berupa umbul-umbul berbentuk segitiga (tonggol) yang diperebutkan oleh anak pacu. Setelah selesai pacu maka diadakan acara makan makanan tradisional Rantau Kuantan berupa puluik kucuang, lopek, lomang batang dan godok.
Karena pada setiap ada acara pacu jalur selalu disediakan makanan berupa godok (sejenis makanan yang terbuat dari tepung di campur dengan pisang dan digoreng) sehingga acara ini sering juga disebut dengan pacu godok.

Seiring dengan perkembangan zaman pada era penjajahan Belanda acara pacu jalur ini oleh pemerintahan Hindia Belanda diadakan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Ratu Wilhelmina yaitu ratu Kerajaan Belanda waktu itu. Setelah Indonesia merdeka acara pacu jalur diadakan untuk menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang diadakan setiap tahun pada bulan Agustus sampai sekarang orang Rantau Kuantan menyebutnya dengan ‘Tambaru’ maksudnya Tahun Baru HUT Republik Indonesia.

Pacu Jalur terbesar di kota Teluk Kuantan
Event pacu jalur ini biasanya diadakan di beberapa kecamatan yang berada dalam wilayah Kabupaten Kuantan Singingi diantaranya di Kecamatan Kuantan Hilir yang diadakan di Tepian Lubuk Sobae Baserah, di Kecamatan Benai diadakan di Tepian Pincuran Sakti Pasar Benai, di Kecamatan Kuantan Mudik di Lubuk Jambi dan yang terbesar dan terneriah yang banyak dikunjungi oleh wisatawan terutama wisatawan lokal, domestik maupun manca negara adalah event Pacu Jalur yang diadakan di Kota Teluk Kuantan ibu kota Kabupaten Kuantan Singingi.

Nilai-nilai yang terkandung dalam acara Pacu Jalur.
Sebagai acara tradisi masyarakat tentunya pada event pacu jalur ini penuh dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya seperti nilai mistis dan magis, nilai gotong royong serta nilai seni dan budaya.
Nilai mistis dan magis ini terlihat masih kental sekali yakni berperannya dukun jalur pada setiap tahap ketika jalur akan ikut berpacu. Disini dukun jalur berperan dalam menentukan langkah kapan jalur harus turun ke sungai, kapan waktunya berangkat ke lokasi pacu jalur. Bahkan pada saat-saat akan mengisi jalur dan berangkat ke pancang start, jalur harus dibacakan mantra dulu oleh dukun jalur supaya jalurnya menang pada saat berpacu nantinya.
Sedangkan nilai gotong-royong sudah terlihat ketika penduduk desa yang ingin membuat jalur. Dimulai dari rapat desa pembentukan panitia/pengurus jalur, pengumpulan dana, ‘maelo’ atau menarik jalur dari hutan sampai ke desa, saat ikut acara pacu jalur semuanya dilakukan secara gotong-royong warga masyarakat desa yang memiliki jalur tersebut.
Nilai seni dan budaya terlihat pada hiasan, ukiran yang terdapat pada masing-masing jalur. Juga nilai-nilai berkesenian yang selalu menyertai acara pacu jalur berupa calempong rarak godang, randai dan sebagainya.

Tahap-tahap Pembuatan Jalur

Musyawarah Desa
Sebelum mengadakan musyawarah atau rapat desa kepala desa dengan pemuka masyarakat berembug untuk mengadakan rapat desa. Setelah waktu dan tempat untuk rapat disepakati maka kepala desa akan menyuruh tukang canang memukul canang untuk mengumumkan bahwa besok akan diadakan rapat desa membahas pembentukan penguru/panitia jalur. Bunyinya kira-kira seperti dibawah ini

“Hai urang kampuang iko la tibo pulo parintah dari Pak Wali. Isuak malam kito rapek mambontuak pangurus jaluar. Pamuda-pamudi diwajibkan datang isuak malam, sasudah sholat isya’ batompek di surau Siriah. . . . “
Artinya:
“Wahai orang desa telah tiba perintah pula dari kepala desa. Besok malam kita rapat membentuk pengurus jalur. Pemuda-pemudi diwajibkan datang besok malam, sesudah sholat Isya’ bertempat di surau Sirih . . . .”


Sebelum membuat jalur biasanya diadakan rapat desa yang dihadiri oleh segenap warga desa membentuk panitia/pengurus jalur. Setelah panitia atau pengurus terbentuk biasanya juga dibicarakan bagaimana untuk mendapatkan dana karena biaya pembuatan sebuah jalur menghabiskan puluhan juta rupiah dan siap tukang yang akan disuruh untuk membuat jalur tersebut.

Mencari kayu jalur ke hutan.
Tahap selanjutnya adalah mencari kayu jalur ke hutan, kayu yang dipilih haruslah kayu yang besar dan panjang yang memenuhi syarat untuk membuat sebuah jalur. Apabila kayu yang akan dijadikan jalur didapat, sebelum kayu ditebang harus dibacakan mantra terlebih dahulu dan melepaskan seekor ayam berwarna putih atau hitam sesuai dengan petunjuk sang dukun, sebagai pengganti kayu yang ditebang. Tukang jalur akan mengolah kayu jalur di dalam hutan menjadi jalur setengah jadi.

Tahap berikutnya adalah ‘maelo’ atau menarik jalur.
Sebelum acara maelo jalur Kepala desa seperti biasanya akan menyuruh pemukul canang untuk memberitahukan kepada seluruh warga desa bahwa esok pagi sesuai kesepakatan bersama warga desa akan mengadakan kegiatan ‘maelo’ atau menarik jalur dari hutan. Bunyinya kira-kira sebagai berikut:

“Wahai urang banjar iko la tibo pulo parintah dari Pak Wali. Isuak kolam kito maelo jaluar ka rimbo kukok. Nan jantan jaan lupo mambao ladiang, kapak, baliwuang cam. Na batino jaan lupo mambao nasi, ayier, kue, lopek, godok timbual, kalau dapek bao pulo lomang jo tapai untuak bokal kito maelo jalur . . . .
Artinya:

“Wahai orang-orang desa telah tiba pula perintah dari kepala desa. Besok pagi kita akan menarik jalur ke Rimba Kukok. Yang laki-laki jangan lupa membawa parang, kapak dan juga beliung.Yang perempuan jangan lupa membawa nasi, air, kue, lepat, godok, kalau dapat bawa juga lemang dan tapai untuk bekal kita menarik jalur. . . .”

Warga desa secara bersama-sama laki-laki dan perempuan dan juga mengundang warga desa tetangga mengadakan acara ‘maelo’ atau menarik jalur dari hutan sampai ke desa. Semua bekal berupa nasi, kue dan lauk-pauk untuk maelo jalur biasanya disediakan oleh warga desa yang membuat jalur sedangkan undangan tidak diwajibkan membawa bekal. Acara maelo jalur ini biasanya memakan waktu berbulan-bulan baru kayu jalur tadi sampai ke desa.
Setelah kayu jalur sampai ke desa maka tukang jalur melanjutkan pembuatan jalur sampai selesai

Mandiang jalur
Tahap berikutnya pembuatan jalur tradisional Kuantan Singingi adalah mendiang jalur. Mendiang berarti membakar jalur diatas api untuk membentuk badan jalur supaya kelihatan bagus dan rapih yang diharapkan menjadi jalur yang laju dan menjadi juara pada event-event pacu jalur nantinya. Pada saat acara mendiang jalur juga disertai acara kesenian seperti randai (melo drama) tradisional, calempong rarak godang atau acara berbalas pantun yang diiringi alunan biola.

Tahap terakhir adalah finishing
Pada tahap ini dilakukan pekerjaan-pekerjaan akhir untuk menghaluskan dan memperbaiki yang masih belum sempurna membuat dayung, silek bayuang dan sebagainya. Kemudian baru dilakukan pengecatan dan membuat hiasan dan ukiran agar jalur terlihat bagus dan mempunyai nilai seni.(yuf)